No
|
Nama
|
Periode
|
Keterangan
|
1
|
Ahmad Sanusi (Alm)
|
1986 – 1988
|
|
2
|
Gusti Kamboja
|
1988 - 1990
|
|
3
|
Heri Novirwan
|
1990 - 1992
|
1987
|
4
|
Irawan Nuriman
|
1992 - 1993
|
1988
|
5
|
Sesep Zainudin
|
1993 - 1994
|
1989
|
6
|
Hendra Siswanto
|
1994 - 1995
|
1990
|
7
|
Dedi Irawan
|
1995 - 1996
|
1991
|
8
|
Iwan Kurniadi
|
1996 - 1997
|
1992
|
9
|
Deni Sofyan
|
1997 - 1998
|
1993
|
10
|
Haryono
|
1998 - 1999
|
1994
|
11
|
Yuyun Kurniawan
|
1999 - 2000
|
1996
|
12
|
Munawir
|
2000 - 2001
|
1997
|
13
|
Hermansyah
|
2001 - 2002
|
1997
|
14
|
Feri Firmansyah
|
2002 - 2003
|
1998
|
15
|
Heri Mustofa
|
2003 - 2004
|
2000
|
16
|
Dedi Armayadi
|
2004 - 2005
|
2001
|
17
|
Hendri Ziasmono
|
2005 - 2006
|
2002
|
18
|
Budi Pramono
|
2006 -2007
|
2003
|
19
|
Zuhri Haryono
|
2007 - 2008
|
2004
|
20
|
Harri Ramadani
|
2008 - 2010
|
2005
|
21
|
Asep Saepulloh
|
2010 - 2011
|
2006
|
22
|
Radius Welly
|
2011-2012
|
2007
|
Kamis, 19 Januari 2012
Ketua Sylva Indonesia P.C UNTAN
PENGHUNI BARU ARBORETUM SYLVA INDONESIA P.C UNTAN
Pada saat itu dia
berkeliaran ditengah-tengah bangunan yang berdiri tegak lalu dengan kehendak
Tuhan dia ditemukan oleh sekumpulan anak-anak Sylva Untan. Entah siapa yang membawa dan memeliharanya hingga dia
berkeliaran begitu saja tanpa perawatan. Anak-anak Sylva Untan lah yang membawanya
ke sebuah tempat pengembangan dan mainnya anak-anak kehutanan ialah Arboretum
Sylva Indonesia P.C UNTAN. Disana dia di buatkan rumah sangat minimalis ukuran
2 x 2 meter, merasa nyaman dengan keadaan disana anak-anak memberikan nama
cantik untuknya panggil saja dia abut. Abut adalah Seekor primata yang biasa
disebut Oak Jawa atau dalam bahasa latinnya Hylobates
muelleri. Untuk umur si Abut belum diketahui berapa persis umurnya tetapi
dilihat dengan seksama dan menurut literatur si Abut tahapannya masih Juvenile/anak-anak.
Anak-anak Sylva
Untan berinisiatif untuk merawatnya yang kemudian ditindaklanjuti dengan
memasukkan surat kronologis Ke Balai
Koservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk memberitahukan keadaan si Abut. Nah, jika
surat kronologisnya mendapat balasan dari BKSDA anak-anak sylva meminta izin
untuk merawatnya di Arboretum tercinta. Karena di Pontianak belum ada penangkaran
yang layak dengan kondisi yang cocok dan pas untuk perawatan si Abut.
Rumah Si Abut
Si Abut
Si Abut main
Si Abut dan salah satu teman dari sylva untan
Selasa, 03 Januari 2012
Kalbar Bangun Hutan Jabon
PONTIANAK—Investasi tanaman jabon sangat menjanjikan, karena merupakan tumbuhan pionir endemik Kalbar. Bentuk batang lurus, punya kemampuan menggugurkan cabang sendiri (self prunning), cepat tumbuh dan kelas awet (kuat III). Di Jawa, harga jabon saat ini sudah di atas Rp1 juta per m3. Kayu jabon terutama dijadikan bahan baku veener.Demikian disampaikan Irdika Mansur MF, wakil Direktur Seameo Biotrop yang juga Pengajar Fakultas Kehutanan IPB saat seminar bisnis ‘Membangun Hutan Tanaman Jabon, belum lama ini, di Pontianak.
Seminar yang dalam rangka HUT Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat ini diselenggarakan bekerjasama dengan Ikatan Alumni Kehutanan Untan dan PT Rimba Borneo Hijau, didukung KADIN Kalbar.“Ini merupakan langkah awal kebangkitan kejayaan industri kehutanan di Kalimantan Barat, dan saya optimis bahwa beberapa tahun ke depan hal ini akan terbukti, dan Fakultas Kehutanan akan kebanjiran peminat,” kata Abdurrani Muin, dekan Fakultas Kehutanan Untan.Suryansyah, ketua Alumni Kehutanan, yang juga direktur PT Rimba Borneo Hijau memaparkan proyeksi hasil investasi tanaman jabon selama 6 tahun bisa mencapai kurang lebih 1.000 %. Sebuah hasil yang fantastis.
Suryansyah, dalam presentasinya mengajak para stake holder antara lain ; Yang hanya punya lahan tetapi tidak punya modal, punya modal tapi tidak paham teknis/tidak punya waktu, atau yang hanya punya tenaga serta masyarakat sekitar lahan, untuk bekerja sama membangun hutan tanaman jabon yang dikelola oleh PT Rimba Borneo Hijau dengan pola bagi hasil. Bagaimana jaminan pasar jabon kelak? Ternyata hal itu tidak jadi masalah. “Berapa pun hasilnya kami siap menampung,” kata Mamat Mulyana, direksi PT Alas Kusuma yang juga sebagai pembicara dari kalangan praktisi bisnis kehutanan. Dia mengungkapkan, kebutuhan pasokan kayu Kalbar saat ini masih kurang 2 juta m3/tahun.
Seminar yang dalam rangka HUT Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat ini diselenggarakan bekerjasama dengan Ikatan Alumni Kehutanan Untan dan PT Rimba Borneo Hijau, didukung KADIN Kalbar.“Ini merupakan langkah awal kebangkitan kejayaan industri kehutanan di Kalimantan Barat, dan saya optimis bahwa beberapa tahun ke depan hal ini akan terbukti, dan Fakultas Kehutanan akan kebanjiran peminat,” kata Abdurrani Muin, dekan Fakultas Kehutanan Untan.Suryansyah, ketua Alumni Kehutanan, yang juga direktur PT Rimba Borneo Hijau memaparkan proyeksi hasil investasi tanaman jabon selama 6 tahun bisa mencapai kurang lebih 1.000 %. Sebuah hasil yang fantastis.
Suryansyah, dalam presentasinya mengajak para stake holder antara lain ; Yang hanya punya lahan tetapi tidak punya modal, punya modal tapi tidak paham teknis/tidak punya waktu, atau yang hanya punya tenaga serta masyarakat sekitar lahan, untuk bekerja sama membangun hutan tanaman jabon yang dikelola oleh PT Rimba Borneo Hijau dengan pola bagi hasil. Bagaimana jaminan pasar jabon kelak? Ternyata hal itu tidak jadi masalah. “Berapa pun hasilnya kami siap menampung,” kata Mamat Mulyana, direksi PT Alas Kusuma yang juga sebagai pembicara dari kalangan praktisi bisnis kehutanan. Dia mengungkapkan, kebutuhan pasokan kayu Kalbar saat ini masih kurang 2 juta m3/tahun.
Salah satu peserta, Barry Stephen Martyn, seorang warga negara Australia pencinta tanaman, juga hadir di seminar menyatakan sangat optimis dengan tanaman jabon ini akan sukses di Kalimantan Barat. Karena, banyak sekali lahan/hutan yang terlantar. Bahkan dia segera akan berinvestasi jabon dan melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Pengelola PT Rimba Borneo Hijau. (zan)
Sumber : http://www.pontianakpost.com
Rabu, 04 Mei 2011
Pelantikan Koordinator dan Anggota Baru TIGER ( Team of Interpreter and Guide For Environmental Research)
TIGER ( Team of Interpreter and Guide For Environmental Research) merupakan sebuah tim yang ada pada Sylva Indonesia P.C UNTAN yang terletak dibawah bidang PSDMO (Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Organisasi). Pelantikan Koordinator dan Anggota Baru TIGER ( Team of Interpreter and Guide For Environmental Research) dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2011 pada pukul 19.00 WIB. Acara pelantikan dimulai dengan pelntikan anggota baru yang dihadiri oleh Ketua Bem, Kepala Bidang PSDMO, TIGER, Alumni, dan Mahasiswa kehutanan yang lainnya. DIKLAT TIGER Sendiri itu diikuti oleh 10 orang mahasiswa kehutanan yang sebelumnya telah mengikuti serangkaian kegiatan dari BEM Fakultas Kehutanan (SYLVA Indonesia P.C UNTAN) yaitu LINK(Latihan Integrasi Kehutanan) dan SYLVA CAMP dan proses DIKLATnya selama 6 bulan sejalan waktu dari 10 orang berkurang menjadi 6 orang karena beberapa faktor. Anggota baru yang dilantik antara lain adalah Satriyo D.S Purbowo, Muchlis, Muhammad Sidiq, Zunaedi Bari, Bambang Suroto dan Galuh M Riyadi.
Dari ujung kiri -kanan : Muchlis, Zunaedi Bari, Muh. Sidiq, Satriyo. D.S Purbowo, Galuh. M. Riyadi
Setelah pelantikan anggota TIGER yang baru dilnjutkan dengan pemilihan koordinator yang baru. Pemilihan koordinator dipilih melalui rapat intern TIGER sendiri setelah melalui sekelumit rapat yang panjang dan terpilihlah Mery Sensiana sebagai koordinator TIGER yang baru.
Pelantikan Koordinator TIGER:
Biodata Koordinator TIGER
Nama : Mery Sensiana
Nim : G 211 07 016
Tempat, tanggal Lahir : Nanga Serawai 20 Juli 1989
Golongan Darah : O
Motto : Pantang Menyerah Sebelum Berjuang
Hobby : Adventure
Pendidikan :
- SD : SDN 01 Kayan Hilir
- SMPN : SMPN 01 Kayan Hilir
- SMA : SMA Panca Setya
Penglaman Organisasi : - SYLVA INDONESIA P.C UNTAN
Memperingati Hari Bumi Sedunia
Pada Tanggal 22 April 2011 memperingati hari bumi sedunia. Badan Eksehutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan (SYLVA INDONESIA P.C UNTAN) mengadakan serangkaian kegiatan untuk memperingati hari bumi, yaitu :
- Aksi Bersih - Bersih Lingkungan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura
- Aksi Damai Memperingati Hari Bumi Serta Pembagian Bibit Pohon
- Kuliah Umum Pembuatan Pupuk Kompos Dan Kertas Daur Ulang
- Penanaman Pohon
Kuliah umum pembuatan pupuk kompos dilaksanakn pada tanggal 23 April 2011. pematerinya adalah Bu Uray Suci yang merupakan dosen dari Fakultas Pertanian, selain beliau memberikan kuliah umum dia memberikan sedikit cara mendaur kertas bekas untuk dijadikan aksesoris yang cantik...
Kegiatan ini ditutup pada tanggal 24 dengan Penanaman pohon di areal samping tribun lapangan sepakbola UNTAN, walau pada tanggal 22 terbentur dengan libur nasional tidak membunuh semangat para rimbawan untuk partisipasi dalam rangkaian kegiatan sampai berakhir.....
- Aksi Bersih - Bersih Lingkungan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura
- Aksi Damai Memperingati Hari Bumi Serta Pembagian Bibit Pohon
- Kuliah Umum Pembuatan Pupuk Kompos Dan Kertas Daur Ulang
- Penanaman Pohon
Kuliah umum pembuatan pupuk kompos dilaksanakn pada tanggal 23 April 2011. pematerinya adalah Bu Uray Suci yang merupakan dosen dari Fakultas Pertanian, selain beliau memberikan kuliah umum dia memberikan sedikit cara mendaur kertas bekas untuk dijadikan aksesoris yang cantik...
Kegiatan ini ditutup pada tanggal 24 dengan Penanaman pohon di areal samping tribun lapangan sepakbola UNTAN, walau pada tanggal 22 terbentur dengan libur nasional tidak membunuh semangat para rimbawan untuk partisipasi dalam rangkaian kegiatan sampai berakhir.....
Langganan:
Postingan (Atom)